Apa Itu Majas Antonomasia dan Berikan Contohnya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan para ahli bahasa seperti Keraf dan Dr. Muhsyanur, antonomasia adalah salah satu jenis majas. Secara sederhana, antonomasia dapat dijelaskan sebagai penggunaan gelar resmi, julukan, atau jabatan untuk menggantikan nama diri atau benda tertentu.

Dr. Muhsyanur, dalam bukunya “Linguistik Historis Komporatif: Suatu Pengantar Awal,” menjelaskan bahwa antonomasia merupakan jenis majas perbandingan di mana sesuatu disebutkan tidak dengan nama asli benda tersebut, melainkan berdasarkan salah satu sifat khusus yang dimilikinya.

Sebagai contoh, dalam konteks majas antonomasia, Kota Yogyakarta sering disebut sebagai “Kota Gudeg.” Gelar ini diberikan karena kota tersebut terkenal sebagai asal makanan gudeg. Jadi, antonomasia adalah cara penyebutan yang berfokus pada ciri khusus suatu hal, menggantikan nama aslinya untuk memberikan pemahaman atau identifikasi yang lebih kaya.

Baca Juga:  10 Contoh Kata Penghubung Waktu

Berikut adalah contoh-contoh majas antonomasia:

  1. Bapak Republik Indonesia (Antonomasia untuk Soekarno)
    Contoh Kalimat: Bapak Republik Indonesia pernah berkata, “Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya.”
  2. Romeo dan Juliet (Antonomasia untuk Pasangan yang Sedang Jatuh Cinta)
    Contoh Kalimat: Mereka menjadi seperti Romeo dan Juliet, selalu bersama tanpa memperdulikan hal lain di sekitar.
  3. Sang Iron Lady (Antonomasia untuk Margaret Thatcher)
    Contoh Kalimat: Sang Iron Lady mengambil keputusan tegas dalam menghadapi tantangan politik.
  4. Sang Ratu Pop (Antonomasia untuk Madonna)
    Contoh Kalimat: Dalam industri musik, Madonna diakui sebagai Sang Ratu Pop yang ikonik.
  5. The Bard (Antonomasia untuk William Shakespeare)
    Contoh Kalimat: Karya-karya The Bard tetap relevan hingga kini, menunjukkan kegeniusannya dalam sastra.
  6. Singapura: “Lion City”
    Antonomasia: Singapura disebut sebagai “Lion City” (Kota Singa) karena menurut legenda, seorang pangeran melihat seekor singa ketika pertama kali tiba di pulau tersebut.
  7. New York City: “The Big Apple”
    Antonomasia: New York City sering disebut sebagai “The Big Apple” untuk menunjukkan bahwa kota ini adalah pusat penting dan penuh peluang.
  8. Julius Caesar: “The Bard”
    Antonomasia: Julius Caesar dijuluki “The Bard” (Penyair) karena kehebatannya dalam menulis drama dan sastra.
  9. Mona Lisa: “La Gioconda”
    Antonomasia: Lukisan Mona Lisa dijuluki “La Gioconda” (Wanita Gembira) berdasarkan senyuman misterius yang terlihat pada wajahnya.
  10. Paris: “City of Light”
    Antonomasia: Paris disebut sebagai “City of Light” (Kota Cahaya) untuk mencerminkan pentingnya kota ini dalam pencerahan intelektual dan kebudayaan.
Baca Juga:  10 Contoh Kata Penghubung dalam Teks Anekdot