Penyebab ketidakbakuan suatu kata bisa disebabkan oleh berbagai faktor linguistik dan sejarah perkembangan bahasa. Beberapa faktor tersebut antara lain:
- Perubahan Sejarah dan Evolusi Bahasa:
- Bahasa selalu mengalami perubahan seiring waktu. Beberapa kata mungkin telah mengalami perubahan bentuk atau arti dari waktu ke waktu, sehingga mengakibatkan ketidakbakuan.
- Dialek dan Variasi Regional:
- Bahasa dapat memiliki variasi dialek dan perbedaan regional. Sebagai hasilnya, suatu kata mungkin memiliki variasi ejaan atau pengucapan di berbagai daerah.
- Pinjaman Kata dari Bahasa Lain:
- Pinjaman kata dari bahasa asing atau kata serapan dari bahasa lain bisa menyebabkan ketidakbakuan dalam penulisan dan pengucapan. Proses adaptasi kata-kata baru ke dalam bahasa dapat menghasilkan variasi bentuk.
- Pengaruh Sosial dan Budaya:
- Faktor-faktor sosial dan budaya juga dapat memengaruhi bentuk dan penggunaan kata. Misalnya, kata-kata slang atau kata-kata populer dalam kelompok tertentu mungkin tidak diakui secara umum dan menjadi tidak baku.
- Pengaruh Teknologi dan Perubahan Sosial:
- Perkembangan teknologi dan perubahan sosial dapat memperkenalkan kata-kata baru atau mengubah makna kata yang sudah ada, sehingga menyebabkan ketidakbakuan.
- Keterbatasan Norma Bahasa:
- Norma bahasa yang diterapkan oleh lembaga atau otoritas tertentu mungkin tidak selalu dapat mengatasi variasi yang muncul dalam penggunaan kata-kata.
- Inovasi Bahasa:
- Penciptaan kata baru atau inovasi dalam penggunaan kata dapat menciptakan variasi dan ketidakbakuan.
- Keterbukaan Bahasa Terhadap Perubahan:
- Bahasa yang lebih kaku atau konservatif mungkin memiliki tingkat ketidakbakuan yang lebih tinggi, sementara bahasa yang lebih dinamis dan terbuka terhadap perubahan mungkin lebih fleksibel.
Perubahan dalam bahasa adalah suatu keniscayaan, dan ketidakbakuan kata merupakan cerminan dinamika dan evolusi yang terus menerus dalam suatu sistem bahasa.