Petualangan Aneh di Desa Kucing Lucu
Pada suatu liburan sekolah yang penuh kebosanan, Fitri dan Rizki memutuskan untuk menjelajahi tempat unik yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Mereka mendengar cerita tentang Desa Kucing Lucu, di mana semua penduduk dan hewan di desa tersebut memiliki tingkah laku kucing.
Ketika tiba di desa itu, Fitri dan Rizki disambut oleh penduduk desa yang berjalan dengan gerakan gemulai, menyusuri pagar dengan lincah, dan bahkan mendengkur seperti kucing. Semua orang juga mengenakan telinga kucing dan ekor yang menggemaskan.
Namun, yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak adalah saat melihat sekolah di desa itu. Anak-anak belajar merangkak seperti kucing, guru-guru memberikan pelajaran dengan berbicara menggunakan suara ‘meow’, dan pelajaran seni termasuk melukis wajah dengan motif kucing.
Fitri dan Rizki juga ikut serta dalam festival aneh, yaitu lomba melompati rintangan dengan mengenakan ekor kucing palsu. Mereka berdua berusaha sekuat tenaga melompat, tapi hasilnya justru membuat seluruh desa tertawa melihat kelucuan mereka.
Salah satu pengalaman paling konyol adalah saat makan malam bersama, di mana hidangan utamanya adalah ikan kembung – hidangan favorit kucing. Penduduk desa bersorak-sorai saat Fitri dan Rizki mencoba menyantap ikan kembung dengan cara yang konyol, berusaha meniru cara makan kucing.
Meskipun awalnya merasa aneh, Fitri dan Rizki menyadari bahwa liburan ini adalah salah satu yang paling menghibur dan mengesankan. Mereka pulang dengan kenangan tak terlupakan tentang desa yang penuh dengan kucing lucu dan kekonyolan yang membuat liburan sekolah mereka menjadi sangat spesial.