Materialisme, dalam konteks filsafat, adalah pandangan bahwa realitas terutama dapat dijelaskan melalui materi dan fenomena fisik, sementara aspek-aspek non-materi atau spiritual diabaikan atau dianggap sebagai hasil dari materi.
Pandangan ini mereduksi segala sesuatu, termasuk manusia, menjadi entitas-material atau objek-objek yang dapat diukur dan diobservasi.
Menurut pandangan materialisme, manusia dijelaskan sebagai entitas yang sepenuhnya dapat dijelaskan dan dipahami melalui kerangka kerja materi dan proses-proses fisik.
Berikut adalah beberapa poin utama mengenai manusia dalam pandangan materialisme:
- Determinisme Fisik:
- Materialisme cenderung mendukung pandangan bahwa segala tindakan dan perilaku manusia dapat dijelaskan oleh hukum-hukum fisika dan kimia.
- Kehendak bebas dianggap sebagai ilusi, dan tindakan manusia dipandang sebagai hasil dari determinisme fisik dan ketentuan lingkungan.
- Identifikasi dengan Materi:
- Manusia diidentifikasi sepenuhnya dengan aspek materi, terutama tubuh fisiknya. Kesadaran, pikiran, dan emosi dianggap sebagai manifestasi dari proses-proses biologis dalam otak dan sistem saraf.
- Reduksi Psikis ke Fisik:
- Proses mental, seperti berpikir dan merasa, dijelaskan sebagai hasil dari aktivitas fisik di dalam otak, seperti impuls saraf dan reaksi kimia.
- Aspek-aspek psikologis dan batin manusia direduksi menjadi fenomena fisik.
- Materialisme Dialektis:
- Dalam konteks materialisme dialektis, sebuah aliran dalam filsafat materialisme, perkembangan dan perubahan dalam masyarakat dan budaya dijelaskan sebagai hasil dari konflik materi dan pertentangan kelas.
- Ketidaksenangan Terhadap Aspek Spiritual:
- Materialisme cenderung menolak atau mengabaikan dimensi spiritual atau metafisik. Aspek-aspek seperti jiwa atau keberadaan non-materi dianggap tidak memiliki dasar ilmiah.
- Konsep Kesadaran Sebagai Produk Materi:
- Kesadaran manusia dipandang sebagai produk dari aktivitas otak dan sistem saraf. Segala bentuk pemikiran, pengalaman, dan kesadaran dijelaskan sebagai manifestasi materi.
Penting untuk dicatat bahwa pandangan ini bukan satu-satunya kerangka pemikiran tentang manusia, dan terdapat berbagai pandangan filsafat dan pandangan dunia yang berbeda. Sementara materialisme memberikan penjelasan materi tentang manusia, ada banyak pandangan lain yang menyoroti aspek-aspek non-materi seperti keberadaan spiritual, moralitas, dan kebebasan.(*)