UMUMNYA, suku Betawi memiliki 3 jenis rumah adat, yaitu Rumah Kebaya, Rumah Gudang, dan Rumah Joglo. Namun yang resmi tercatat menjadi rumah ada Betawi adalah Rumah Kebaya.
Rumah kebaya adalah nama rumah adat Betawi yang memiliki ciri khas atap yang menyerupai pelana yang dilipat, dan jika dilihat dari arah samping maka lipatan-lipatan tersebut tampak seperti lipatan kebaya. Itulah yang menjadi asal-asul rumah adat Betawi – kenapa diberi nama dengan Rumah Kebaya.
Ciri lain dari rumah Kebaya adalah teras yang luas yang berguna untuk menjamu tamu dan menjadi tempat bersantainya keluarga. Tempo dulu, masyarakat betawi suka membuat sumur di depan rumahnya dan pemakaman yang berada disamping rumah. Serta dinding rumah yang terbuat dari panel-panel yang dapat dibuka dan digeser-geser ke tepinya. Hal ini dimaksudkan agar rumah terasa lebih luas.
Dari sisi fungsinya, Rumah Kebaya dapat dibedakan menjadi 2 bagian: yaitu bagian depan bersifat semi publik, sehingga setiap orang dapat melihat betapa asri dan sejuknya rumah tersebut. Dan yang kedua adalah bagian belakang yang bersifat pribadi. Bagian ini hanya boleh dilihat atau dimasuki oleh orang-orang dekat dari pihak pemilik rumah.